AMD

We design and integrate technology that powers millions of intelligent devices, including personal computers- AMD

IKLAN KOSONG

Uji Coba,-GILENS

IKLAN KOSONG

Uji Coba,-GILENS

Sunday, April 17, 2016

[Review Produk] iPhone SE: Bodi Mungil, Performa Gahar

iPhone SE: Bodi Mungil, Performa Gahar

Adi Fida Rahman - detikinet

iPhone SE: Bodi Mungil, Performa Gahar
Jakarta - Meski dua tahun sebelumnya Apple merilis ponsel dengan layar lebih lebar, iPhone 4 inch masih tetap diburu konsumen. Menurut catatan Apple, penjualannya masih tembus 30 juta unit sepanjang 2015.

Jadi tidak heran bila Apple merilis kembali iPhone dengan layar 4 inch. Selain mewujudkan keinginan konsumen, tentulah mereka ingin menambah pundi-pundi keuntungan mengingat penjualan iPhone 6S tidak sebagus sebelumnya.

Kehadiran iPhone 4 inch yang anyar ini sudah tercium dari dua tahun lalu. Sejumlah bocoran foto mengungkapkan kehadirannya. Ponsel ini pernah diisukan akan bernama iPhone 6C, sempat pula dikira iPhone 5SE.

Tapi Apple lebih memilih menamakan ponselnya itu dengan iPhone SE. Banyak yang menebak SE ini adalah special edition. Asumsi tersebut mengacu pada sejumlah produk Apple terdahulu yang mengusung kode yang sama.

iPhone SE secara resmi diperkenalkan 21 Maret 2016 dan mulai dipasarkan pada 31 Maret 2016. Ponsel ini hadir dengan empat varian warna: space gray, silver, gold dan rose gold.

Apple menyematkan spesifikasi yang mirip dengan iPhone 6S. Namun dibalut dengan desain iPhone 5S. Agar makin memikat, perusahaan berbasis di Cupertino, California, Amerika Serikat itu menyematkan sejumlah fitur baru di dalamnya.

Lantas bagaimana performanya? Beruntung detikINET dapat menjajalnya tidak lama setelah ponsel ini dilempar ke pasaran. Berikut ulasan lengkapnya.

Desain Lawas

Seperti disinggung dimuka, Apple membesut ponsel ini mirip iPhone 5S. Jadi tidak ada pembaruan sama sekali. Hal inilah yang disesalkan para fan boy, mereka punya harapan iPhone SE tampil bak iPhone 6S namun dengan layar 4 inch.

Terlepas dari itu, ketika detikINET mengenggam ponsel ini masih terasa sangat nyaman. Malah ketika dibandingkan dengan iPhone 5S, ponsel ini jauh lebih ringan.


Ketidaknyaman hanya saat melihat layarnya saja. Karena kami sudah terbiasa dengan layar iPhone 6 yang digunakan sehari-hari. Jadi melihat ponsel ini jadi teramat kecil.

Soal kualitas layar sendiri tetap menawan. Memang resolusi layarnya tidak mencapai batas HD, hanya 1.136x640 pixel. Tapi dengan ukuran 4 inch membuat kepadatan pixelnya cukup rapat. Alhasil, terasa tidak jauh berbeda saat memandang layar iPhone 6 dan 6S.

Sebagai tambahan, unit yang dijajal detikINET adalah varian rose gold. Warnanya cantik, cocok digunakan kaum hawa. Dan varian ini menjadi salah satu pembeda dari iPhone 5S. Jadi bila ingin membeli ponsel ini bisa mempertimbangkan varian rose gold, supaya orang lain tahu Anda sedang menggenggam iPhone SE dan bukan iPhone 5S.

Performa Gahar

Apple membekali iPhone SE dengan prosesor A9 dan RAM 2 GB. Spesifikasi ini sama seperti dimiliki iPhone 6S. Alhasil membuat performanya ngacir.

Ini dibuktikan dengan pengujian benchmark. Pertama detikINET menguji menggunakan Antutu, hasilnya 115.230. Hampir melampaui perolehan Samsung Galaxy S7 yang mendapatkan skor 134.599 yang tercatat di data Antutu.

Selanjutnya detikINET menguji Geekbench 3 single core, hasilnya juga cukup tinggi bahkan melampaui hasil Galaxy S7. iPhone SE mendapat 2.545, sementara ponsel Samsung meraih 2.345.

Tapi saat pengujian Geekbench 3 multi core, iPhone SE harus mengakui kemampuan Galaxy S7 dimana ponsel Apple itu hanya menorehkan nilai 4.480. Sedangkan Galaxy S7 mendapatkan 6.360.

Untuk menguji grafisnya, detikINET coba mengunakan GFXBench T-Rex HD On-screen. Nilai yang didapat iPhone SE 59,65. Pesaing terdekatnya ada Galaxy S7 mendapat 53.

Kamera Mumpuni

Apple menyematkan kamera yang sama dengan iPhone 6S. Di mana ukurannya 12 megapixel dengan bukaan f/2.2. Jadi kualitasnya sebanding dengan iPhone 6S. Saat kami menjajalnya, baik di dalam mauapun luar ruangan, hasil jepretan tetap oke. Berikut beberapa hasil foto dari kamera iPhone SE





Mungkin yang sedikit disayangkan adalah kamera depannya. Apple tidak membenamkan kamera yang sama dengan iPhone 6S. Jadi kualitasnya akan berbeda, namun demikian dengan ukuran 5 megapixel, hasil selfie iPhone SE sudah cukup memuaskan.



Fitur

iPhone SE memang dilengkapi dengan sensor sidik jari. Apple menyebutnya sebagai Touch ID. Namun sensor sidik jari ini tak sama dengan sensor yang ada di iPhone 6S, karena Apple menggunakan Touch ID generasi satu, seperti yang ada di iPhone 5S.

Tapi saat detikINET gunakan, kecepatan pengenalan sidik jari cukup cepat. Meski tidak secepat saat menggunakan iPhone 6S tentunya. Kekurangan ini tidak menjadi masalah yang bearti.

Fitur terbaru yang dibawa iPhone SE adalah Live Photos. Walaupun Apple ini tidak dilengkapi ponsel ini dengan fitur 3D Touch, kita bisa membuat foto bergerak layaknya di film Harry Potter.
Caranya cukup mudah, ketika membuka aplikasi kamera. Tekan ikon Live Photos yang berada di tengah pada menu atas. Lalu tekan tombol shutter. iPhone SE akan merekam dalam beberapa detik.

Untuk melihat hasil jepretan, cukup tekan lama pada gambar foto. Seketika foto akan bergerak layaknya gambar berformat Gif.

Tapi perlu mengingat, ukuran file Live Photos ini cukup besar ketimbang foto biasa. Jadi bijak dalam mempergunakannya, terutama bila iPhone berkapasitas 16 GB. Bila tidak memori ponsel akan cepat penuh.

Menyoal baterai, Apple meningkatkan kapasitasnya pada iPhone SE. Ponsel ini memiliki baterai 1.624 mAh, sementara iPhone 5S hanya 1.560 mAh. Terasa pas-pasanya? Padahal saat dijajal dalam penggunaan sehari-hari, baterai iPhone SE dapat digunakan satu hari penuh tanpa perlu sering-sering mengisi ulang baterai.

Opini detikINET
Ponsel ini bisa dibilang kecil-kecil cabe rawit. Meski ukurannya lebih mungil ketimbang iPhone 6S, tapi performanya bisa dikatakan setara. Bahkan disejumlah pengujian iPhone SE bisa menandingi ponsel terbaik saat ini.

Tentu saja iPhone 6S lebih unggul secara keseluruhan. Mengingat sejumlah fitur sengaja dipangkas Apple supaya harga jual iPhone lebih terjangkau.

Pertanyaannya, Layakkah membeli ponsel ini? Bila Anda ingin mengupgrade dari iPhone 5 atau iPhone 5S, ponsel ini bisa jadi pilihan. Sebab, spesifikasi yang dimiliki iPhone SE jauh lebih mumpuni ketimbang dua ponsel tadi.
Namun bila Anda ingin mengganti iPhone 6 dengan iPhone SE, detikINET menyarankan untuk berpikir ulang. Soal spesifikasi mungkin iPhone 6 masih kalah. Tapi lebih faktor kenyamanan mata dan penggunaan saja. Rasanya butuh waktu untuk kita terbiasa dengan layar yang lebih kecil.

Meski demikian semua keputusan kembali ke tangan Anda. Bila tertarik, ponsel ini sudah dapat dibeli dengan budget Rp 6,6 juta untuk varian 16 GB, dan Rp 7,7 juta untuk kapasitas penyimpanan data 64 GB. (afr/ash)


Sumber: DetikINET

Friday, April 15, 2016

Mode Online GTA V Raup Rp 6,5 Triliun

Muhammad Alif Goenawan - detikinet

Mode Online GTA V Raup Rp 6,5 Triliun 
Jakarta - Meski sudah berjarak lebih dari dua tahun dari peluncuran, game Grand Theft Auto (GTA) V masih digemari oleh para gamer. Misalnya karena hadirnya mode permainan online yang baru-baru ini dilaporkan sukses menghasilkan pendapatan sekitar setengah miliar dollar.

Mode permainan multiplayer online GTA V sejatinya bisa dimainkan secara cuma-cuma, selama gamer berlangganan PlayStation Plus atau Xbox Live Gold. Hanya saja, Rockstar Games menawarkan opsi mikrotransaksi bagi gamer yang ingin mempercepat proses bermainnya.

Nah, dari hasil mikrotransaksi inilah Rockstar meraup keuntungan hingga USD 500 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun (USD 1 = Rp 13.100). Angka ini dipaparkan oleh mantan Presiden Rockstar North, Leslie Benzie dalam sebuah gugatan kepada induk perusahaan Rockstar, Take-Two Interactive.

Dalam gugatannya, Benzie menuntut pembayaran royalti USD 150 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun yang belum ia dapatkan. Gugatan tersebut dilayangkan sebagai bentuk permintaan kejelasan akan program royalti kepada pegawai senior yang dicanangkan Take-Two Interactive tahun 2008 silam.

Karenanya, merasa royaltinya tak kunjung dibayar, Benzie pun mengajukan kasus ini ke meja hijau. Ia merasa tidak terima, apalagi mengingat mikrotransaksi GTA V meraih margin keuntungan hampir mencapai 100%.

"GTA Online memiliki potensi untuk mencapai margin keuntungan terbesar dari semua waralaba GTA yang pernah dibuat," tutur Benzine dalam tuntutannya dikutip detikINET dari Gamespot, Rabu 913/4/2016). (mag/fyk)